Berita Terkini - Hari ini, tanggal 8 Maret, tepat lima tahun tragedi pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang membawa 239 orang. Keluarga korban masih terus menuntut jawaban yang jelas bagi tragedi yang tercatat sebagai salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia ini.
MH370 menghilang secara misterius pada 8 Maret 2014 dengan membawa 239 penumpang dan awak saat tengah mengudara dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Hingga kini, kejelasan soal pesawat yang diduga jatuh di Samudra Hindia itu masih belum didapat.
5 Tahun Tragedi MH370, Keluarga Korban Tak Kenal Lelah Tuntut Kejelasan
Upaya pencarian yang dilakukan di zona seluas 120 ribu kilometer persegi di perairan Samudra Hindia sebelah selatan, tidak juga membuahkan hasil. Pencarian yang dipimpin oleh Australia itu resmi ditangguhkan pada Januari 2017. Perusahaan eksplorasi laut asal Amerika Serikat (AS) meluncurkan pencarian swasta tahun lalu. Namun pencarian itu berhenti setelah beberapa bulan dilakukan penyisiran dasar lautan tanpa kesuksesan.
Seperti dilansir AFP, Jumat (8/3/2019), sekitar 50 kerabat korban yang berasal dari China pergi ke Beijing saat peringatan 5 tahun tragedi MH370 demi mencari kejelasan dari pemerintah. Mereka yang berasal dari berbagai wilayah ini berkumpul di luar kantor Kementerian Luar Negeri China.
Beberapa orang tampak tak kuasa menahan tangis dalam aksi ini. Polisi setempat dikerahkan untuk mengawal mereka.
Salah satu kerabat korban, Hu Qiufang, menuturkan kepada AFP bahwa para keluarga korban MH370 menghabiskan waktu setahun terakhir memohon untuk bertemu Menteri Luar Negeri China, namun mereka hanya diizinkan bertemu seorang pejabat level rendah pada Jumat (8/3) waktu setempat. Kepada keluarga korban, pejabat itu menyatakan tidak ada perkembangan soal MH370.
"Pemerintah China tidak mendengarkan kami, kami merasa sangat tidak berdaya," ucap Hu (78) yang putra tercintanya ada di dalam MH370. "Negara kita, China seharusnya mendukung para keluarga korban," harapnya.
Baca juga : Huawei Gugat Amerika Serikat
Jiang Hui, yang ibundanya ada di dalam MH370, mengakui dirinya masih dihantui oleh tragedi itu. "Rasanya seperti mimpi buruk yang terus hidup, adegan itu terus berulang ke kepala saya," tuturnya.
Sementara itu, keluarga korban asal Malaysia menyerukan agar pencarian MH370 dimulai kembali. Mereka diberi secercah harapan pada pekan lalu, saat Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke Siew Fook, menyatakan pencarian MH370 akan dilanjutkan jika ada proposal yang diajukan ke pemerintah Malaysia.
5 Tahun Tragedi MH370, Keluarga Korban Tak Kenal Lelah Tuntut Kejelasan
"Kami akan terus melakukan apapun yang kami mampu untuk memastikan pencarian dilanjutkan," ujar Grace Nathan, yang ibundanya ada di dalam pesawat nahas itu.
"Selama ada kemungkinan untuk dilakukan pencarian, kami tetap penuh harapan bahwa pesawat bisa ditemukan," imbuhnya kepada AFP.
Jacquita Gonzales yang suaminya, Patrick, merupakan salah satu pramugara MH370 menyatakan bahwa: "Setiap kali bulan Maret datang, rasanya seperti baru kemarin orang-orang tercinta kami menghilang -- itu sangat sulit."
Laporan akhir tragedi MH370 yang ditunggu sejak lama, telah dirilis pada Juli 2018. Tim penyelidikan menyatakan adanya kesalahan dari pihak Air Traffic Control (ATC) dan menyebut penyimpangan rute MH370 terjadi secara manual. Namun mereka gagal mencapai kesimpulan yang tegas, sehingga membuat marah dan kecewa keluarga korban.
Komentar
Posting Komentar