Casino393 – Kepala kelasi atau serang speedboat yang bertabrakan di Sungai Musi dituding sebagai biang kecelakaan yang menewaskan sepasang suami-istri itu. Soalnya sang kepala kelasi dianggap mengabaikan aspek keselamatan, di antaranya tak ada jaket pelampung.
Kepala Dinas Perhubungan Sumatra Selatan, Nelson Firdaus, mengatakan bahwa kecelakaan maut kemarin itu sebenarnya dapat dihindari atau sekurang-kurangnya tak sampai memakan korban jiwa. Terutama kalau tersedia peralatan keselamatan di dalam speedboat itu.
Dinas Perhubungan, kata Nelson, sesungguhnya sudah sering mengingatkan kepada para serang (kepala kelasi dalam istilah lokal) agar menyediakan perlengkapan keselamatan. Bahkan, yang terbaru Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyosialisasikan hal serupa pada pekan lalu.
"Menhub pada Minggu lalu sudah memberikan sosialisasi kepada serang dan para penumpang kapal di dermaga bawah Jembatan Ampera. Mereka diingatkan tentang pentingnya life jacket (jaket pelampung) dan pelampung sebagai atribut keselamatan. Kita juga sudah sosialisasikan ini, tapi mereka tidak mengindahkan," kata Nelson di Palembang pada Kamis, 31 Mei 2018.
Kecelakaan itu, menurutnya, memang murni human error atau kelalaian kepala kelasi speedboat. Kecelakaan itu tidak ada kaitannya dengan kurang masifnya sosialisasi keselamatan.
"Ini murni human error. Harapan kita para serang dan penumpang mematuhi aturan yang diterapkan, jangan sampai kejadian tersebut terulang," Nelson memperingatkan.
Dua orang penumpang tewas adalah pasangan suami-istri, Sumali (50 tahun) dan Sukatmi (49 tahun), warga asal Desa Rejosari, Muara Sugihan, Jalur 14 Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan. Dua yang dinyatakan hilang bernama Hamid dan istrinya, Zubaidah.
Menyikapi kecelakaan speedboat dan jelang arus mudik Lebaran, Dinas Perhubungan juga akan melakukan inspeksi mendadak terhadap alat kesaelamatan yang ada di dalam speedboat yang akan membawa para penumpang mudik.
Komentar
Posting Komentar