Casino393 – Calon gubernur Jawa Barat, Tubagus Hasanuddin, tak minder dengan elektabilitasnya atau tingkat keterpilihannya yang rendah berdasarkan hasil riset sejumlah lembaga survei.
Calon jagoan PDIP itu bahkan mengklaim tingkat keterpilihannya sebenarnya tak terlalu buruk dibandingkan dengan kandidat lain. Lagi pula, katanya, tak semua lembaga survei yang benar-benar objektif dalam risetnya.
"Saya sejak turun (baca: bersosialisasi dan berkampanye) tidak rendah-rendah amat. Cuman kan ada yang survei bayaran, ada yang tidak. Ya, sudah, biarkan saja," katanya di Bandung pada Kamis, 31 Mei 2018.
Di luar perkara survei, Hasanuddin menganggap betapa ketat persaingan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2018 sebagai bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat. Mereka bebas menentukan pilihan calon pemimpinnya berdasarkan pengetahuan dan nurani masing-masing.
Purnawirawan jenderal TNI itu juga mengingatkan publik agar memilih calon pemimpin yang berintegritas. Dia mengungkit insiden kericuhan dalam debat publik para calon di kampus Universitas Indonesia beberapa waktu lalu gara-gara pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu mengangkat kaus bertulis #2019GantiPresiden.
"Yang penting itu adalah rakyat paham dari kasus debat kedua; di situ kualitas kepemimpinan terlihat dan diuji," katanya.
Hasanuddin mengaku tak terlalu memedulikan hasil survei yang menempatkan elektabilitasnya di posisi paling bawah di antara empat pasangan calon. Dia bersama calon wakilnya, Anton Charliyan, terus-menerus berkampanye dan menemui masyarakat, terutama menjelang hari pemungutan suara pada pada 27 Juni.
Bahkan, Hasanuddin mencibir pasangan calon lain yang mengurangi aktivitas kampanye mereka selama Ramadan, sementara dia dan Anton nyaris tiada henti berkeliling daerah.
"Kalau saya lihat di bulan puasa, hampir semua tidak ada calon yang turun. Saya tetap mengunjungi tujuh sampai delapan titik dalam satu hari; terus nyambung, dari subuh sampai salat tarawih," ujarnya.
Memang, katanya, kegiatannya tak selalu dalam rapat terbuka seperti di lapangan, melainkan dalam berbagai macam forum atau acara. Misal, acara silaturahmi sekaligus berbuka puasa bersama masyarakat dan relawan. Pada pokoknya ialah menyapa masyarakat di daerah.
Komentar
Posting Komentar